[Manajemen Alur Hidup] Berani Mengakui Kesalahan

  • May 23, 2016

Dalam hidup ini adakah yang tidak pernah melakukan kesalahan? Saya rasa semua orang pernah. Coba kita amati bersama ada berbagai variasi orang setelah melakukan kesalahan. Ada yang pura-pura gak salah, malahan galakan yang salah daripada yang bener (contoh pengendara yang maki-maki orang padahal dia yang salah). Ada yang malah menyembunyikan kesalahan dengan seribu satu kebohongan. Ada yang malah menyalahkan orang lain atau menyalahkan keadaan. Ada juga yang jadi stress, ketakutan karena sudah salah. Ada yang malah ketawa-ketawa dan berbahagia atas kesalahannya atau ada yang bersikap apatis masa bodo sudah buat salah emangnya gua pikirin.

Di lain pihak, ada yang melakukan kesalahan lalu menyesal, menjadikan itu sebagai pelajaran hidup, berusaha memperbaiki, berusaha untuk tidak mengulanginya lagi, meminta maaf kepada pihak yang dirugikan. Orang yang seperti ini pastilah kian hari akan menjadi orang yang semakin baik kualitas batinnya.

Ada pula yang melakukan kesalahan malah nggak menyesal sama sekali lalu memberikan argumentasi ‘ya semua orang begitu juga toh’. Umpamanya ada yang buang sampah sembarangan. Kita tahu itu salah. Lalu kita juga buang sampah sembarangan dengan dalih orang lain juga gitu kok. Analogi yang agak frontal yaitu kalo kita liat orang lain makan “kotoran” memangnya kita juga mau ikut makan “kotoran”?

Ketika kita salah kok balik menyalahkan orang lain? Kalo salah ya mestinya mengaku salah. Sebelum seseorang sanggup untuk minta maaf yang tulus maka dia harus punya keberanian untuk mengakui kesalahan. Mengakui kesalahan itu jauh lebih terpuji daripada berusaha tampil “manis” padahal dalamnya “busuk”.

Menjadi berani mengakui kesalahan, menjadi berani berbeda dengan yang lain karena kita tahu kita benar, berani memperbaiki kesalahan kita, berani menghadapi kesulitan karena kejujuran dan kebaikan hati kita. Ini baru disebut berani. Bukan berani maki-maki orang, berani kebut-kebutan, berani korupsi, berani melawan aturan, berani membully atau mengejek orang. Berani (dalam pengertian positif) itu tidak mudah, tapi kita bisa.

COMMENTS

  • Wisnu 22-06-2016

    Maaf, sy salah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *