1

Tsa-tsa [Tibetan], atau Stupika, merupakan satu bentuk kerajinan pembuatan arca Buddhis tradisional yang berasal dari kerajaan Buddhis di wilayah pegunungan Himalaya. Di Indonesia, stupika diperkirakan telah dikenal pada abad VIII, yaitu banyak ditemukan di dalam stupa dan Candi-candi Buddhis. Ketika itu, stupika dibuat dari bahan tanah liat.

Mengapa membuat tsa-tsa?

Pada prinsipnya pembuatan Stupika adalah sama dengan pembuatan arca Buddha atau penggandaan arca Buddha. Kebajikan besar akan diperoleh bagi yang telah membuat arca Tatahatta seperti yang dikatakan dalam Kitab Siksasamuccaya, antara lain dapat menghimpun banyak kebajikan dan menghapuskan banyak karma negatif. Pada kehidupan berikutnya akan memiliki tubuh fisik yang sempurna dan rupawan, umur yang panjang, reputasi yang baik, kekayaan yang berjumlah sepuluh kali lipat lebih banyak dibandingkan air di seluruh sugnai serta samudera di keempat penjuru, dan sebagainya.

Kapan bermulanya program ini?

Proyek tsa-tra di Dharma Center Kadam Choeling telah dimulai sejak tahun 2001. Pada saat itu, tsa-tsa hanya dibagikan secara terbatas kepada mahasiswa-mahasiswa baru di beberapa universitas besar di Bandung dan Jakarta. Sejak tahun 2006, studio tsa-tsa Kadam Choeling mulai fokus pada proyek-proyek dengan skala yang lebih besar, di antaranya pengadaan tsa-tsa untuk pengisian stupa yang dibangun di Vihara Bodhicitta, Gadog, Jawa Barat (2006), pengadaan dan pembagian lebih kurang 23 ribu tsa-tsa dalam Pameran Karmawibhangga Candi Borobudur di Mangga Dua Square, Jakarta (3-10 Juni 2007), serta pembagian 12.573 tsa-tsa di areal Candi Borobudur pada Waisak 2008. Melalui pembagian tsa-tsa saat pameran Karmawibhangga, studio tsa-tsa Kadam Choeling Indonesia mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

24