Rampungnya Kunjungan Pemangku Takhta Drepung di Indonesia (4-29 Maret 2016)

  • March 29, 2016

JAKARTA, 28 Maret 2016—Tak terasa 3 minggu telah berlalu sejak kedatangan Yang Mulia Drepung Tripa Khenzur Lobsang Tenpa Rinpoche di Indonesia pada 4 Maret 2016 lalu. Setelah melakukan kunjungan Candi Muaro Jambi (7-10 Maret 2016), pembabaran dharma dengan topik Karma (12-13 Maret 2016) dan pemberian inisiasi Tara Hijau (20 Maret 2016) di Gedung Prasadha Jinarakkhita, serta melakukan serangkaian upacara pemberkatan tanah milik Pusdiklat Indonesia Gaden Syeydrub Nampar Gyelwei Ling (22-23 Maret 2016), Sang Pemangku Takhta Drepung menutup kunjungan Beliau di Indonesia dengan berbicara mengenai topik “Berlindung : Pintu Gerbang Memasuki Ajaran” pada 26-27 Maret 2016, di Gedung Prasadha Jinarakkhita, Jakarta.

Rinpoche kali ini berbicara mengenai Berlindung yang merupakan hal yang sangat fundamental dalam Buddhis dan merupakan patokan seseorang dikatakan sebagai seorang Buddhis atau bukan. Rinpoche menekankan betapa pentingnya bagi kita untuk mengenal masing-masing objek perlindungan, dan bahwa untuk berlindung kita harus memiliki alasan yang kuat dan keyakinan yang memahami bahwa objek-objek perlindungan memiliki kemampuan yang dapat menolong kita. Dalam konteks Buddhis, yang dimaksud dengan objek perlindungan adalah Triratna atau tiga permata, yaitu Buddha, Dharma dan Sangha. Selain itu kita harus mengetahui manfaat berlindung, cara berlindung dan sila-sila berlindung yang harus dijaga dengan benar. Dalam pengajaran tersebut, Rinpoche memberikan penjelasan rinci topik berlindung dengan merujuk pada teks “Pelita Penerang Jalan Terunggul Menuju Kebahagiaan. Petunjuk Praktik Trisarana—Pintu Gerbang Memasuki Ajaran” karya Guru Gungthang Konchog Tenpei Dronme.

“Sekarang kita berada di perbatasan alam bahagia dan alam rendah, dimana pilihan antara keuntungan-kerugian, kebahagiaan-kesedihan berada di tangan kita. Oleh karena itu, sekarang kita harus berupaya mencapai keadaan bahagia. Jika kita tidak memiliki kekuatan sendiri untuk mencapai itu, tempatkanlah dirimu di bawah kaki Triratna dan percayakanlah segala kebahagiaan atau kesedihan, hal baik atau buruk yang engkau dapatkan kepadanya.”
~Gungthang Konchog Tenpei Dronme

Pada tanggal 26 Maret 2016, pengajaran dimulai pada pukul 09.30 dan berakhir pada pukul 17.00. Sedangkan pada tanggal 27 Maret 2016, pengajaran dimulai pada pukul 09.30 dan berakhir pada pukul 18.30. Pada hari kedua, waktu acara diperpanjang agar Rinpoche menyelesaikan pembabaran topik kepada semua peserta. Acara ini ditutup dengan ucapan terima kasih dan penyerahan souvenir dari Yang Mulia Biksu Bhadra Ruci selaku kepala biara sekaligus kepala Pusdiklat Indonesia Gaden Syeydrub Nampar Gyelwei Ling. Setelah penyerahan souvenir, Rinpoche dan seluruh peserta menyaksikan video perjalanan beliau di Indonesia. Acara resmi berakhir setelah seluruh peserta mempersembahkan khatag secara bergiliran kepada Rinpoche.

Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim Nusantara menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yang Mulia Drepung Tripa Khenzur Lobsang Tenpa Rinpoche atas pengajaran yang begitu berharga. Semoga Rinpoche dan guru-guru besar lainnya dapat berkunjung ke Indonesia untuk menyampaikan nilai-nilai filsafat Buddhis yang membawa kedamaian hati dan kebahagiaan bagi banyak orang.

Narahubung:
Karina Chandra
(Humas Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim Nusantara)
HP: +6285838131779
Email: info@lamrimnesia.org

 

Artikel Terkait:

 

Lihat foto-foto lainnya di SINI

 

KhenzurRpc_26n27Mar16_7

 

KhenzurRpc_26n27Mar16_6

 

KhenzurRpc_26n27Mar16_4

 

KhenzurRpc_26n27Mar16_3

 

KhenzurRpc_26n27Mar16_2

 

KhenzurRpc_26n27Mar16_1

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *