Menikmati Hidup Berbeda dengan Menikmati Kemewahan

  • November 30, 2015

Hari ini saya bahagia deh….kenapa? Habis menang lotre ya? Baru dapat mobil mewah? Semalam habis belanja tas dan baju-baju mahal ya? Atau mungkin baru beli iphone seri terbaru? Ah nggak kok. Pagi ini begitu cerah, saya bangun pagi rasanya segar. So that i am happy. Dan juga kemarin malam saya ketemu teman, lalu kami makan bakso di pinggir jalan…hmmm nikmatnya. Mau coba?

Coba ya kita amati bersama apa sih yang sebenarnya membuat kita merasa bahagia? Harga bakso tersebut? Atau sensasi kenikmatan yang kita rasakan saat menikmati semangkuk bakso? Atau ini berhubungan dengan bagaimana kita merasa puas dan bersyukur atas apa yang telah kita peroleh hari ini?

Nikmat, senang, bahagia, dan sinonimnya kan berasal dari internal batin kita sendiri toh? Kalo berasal dari kualitas eksternal berarti orang kaya, ganteng, cantik, dll pasti bahagia donk? Tapi coba perhatikan siapa sih yang sering curhat stress, galau di sosmed?

Ada anak saudara saya yang berumur 3 tahun datang berkunjung ke rumah lalu saya berikan sebutir permen. Anak ini merasa bahagia sekali. Hah sebutir permen saja? Ya…ini adalah the simplicity of happiness. Bahagia itu sederhana kok. Tapi kita yang buat itu jadi sulit. Dengan selalu menaikkan standar kebahagiaan. Kalo naikkin standar terus, kapan bahagianya coba?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *