Pengenalan Batin dan Faktor Mental, Bagian I

Pengenalan Batin dan Faktor Mental, Bagian I

  • July 1, 2012

Menurut Buddhisme, pikiran mempunyai berbagai aspek atau faktor-faktor mental yang timbul di dalamnya. Ketika timbul, sebagian dari faktor-faktor mental ini membuat kita tidak bahagia dan kehilangan kedamaian pikiran.

Misalnya, kita sedang berada dalam suatu kerangka pikiran bahagia. Lalu, kita melihat seseorang yang mempunyai sesuatu yang menyenangkan yang tidak kita miliki. Maka, mendadak kita merasa iri dan cemburu. Ketika ini timbul, perasaan itu mengacaukan kita.

Di saat lain, kita mungkin berada dalam suatu keadaan pikiran yang rileks ketika mendengar bahwa seseorang tidak mengikuti instruksi kita. Atau, segala sesuatunya tidak berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Berita-berita tersebut membuat kita sangat marah. Ini kemudian akan memengaruhi orang-orang di sekitar kita (anggota keluarga, pegawai, dan rekan kerja), yang akan membuat mereka merasa tak bahagia pula.

Elemen-elemen batin yang negatif mengganggu kita. Ini tidak hanya berlaku bagi umat Buddha, tetapi bagi semua orang tanpa memandang agama mereka. Sulit dibayangkan kalau hanya umat Buddha yang merasa tak bahagia ketika sedang marah dan orang Kristen menikmati kegusaran yang muncul di dalam dirinya. Ini jelas tidak benar. Apakah Anda mengikuti suatu agama atau tidak, menjadi marah adalah kondisi yang mengacaukan (diri sendiri).

Di sisi lain, ketika kita tidak bahagia lalu suatu faktor mental positif—seperti kasih sayang, cinta kasih, atau kesabaran—timbul dalam diri kita, maka itu akan membuat kita lebih bahagia, lebih rileks dan damai.

Karenanya, jika kita dapat secara perlahan dan bertahap mengurangi semua faktor mental yang mengganggu serta meningkatkan faktor-faktor mental positif, maka kita akan jauh lebih bahagia dalam hidup kita. Seseorang yang pada dasarnya memiliki sifat tenang dan baik tidak akan terpengaruh oleh orang lain yang marah padanya. Sebaliknya, jika seseorang pada dasarnya mudah marah lalu orang lain melakukan sesuatu yang tidak dia sukai, bahkan sesuatu yang tidak penting, maka orang ini akan langsung marah.

Oleh karena itu, ada dua tugas yang kita lakukan: (i) mengurangi faktor-faktor mental yang mengganggu dan (ii) mengembangkan sisi baik kita dengan mengembangkan faktor-faktor mental yang positif.

Ketika kedua tugas itu diselesaikan, dalam agama Buddha orang ini disebut Buddha.

 

* * * * *

 

Judul dalam bahasa Inggris :
An Introduction to Mind and Mental Factors

 

Dibabarkan oleh :
Yang Mulia Dagpo Lama Rinpoche

 

Disampaikan pada tanggal 7-8 Oktober 1995
di Dharma Center Kadam Tashi Choe Ling, Malaysia

 

Penerjemah : Tenzin Tringyal
Penyelaras Akhir : Candri Jayawardhani
Perancang Sampul : Heriyanto
Penata Letak : Heriyanto