Sambut Tahun Baru dengan Semangat Mengembangkan Batin

Kebajikan dalam Untaian Doa Bagi yang Beruntung 2020: Sambut Tahun Baru dengan Semangat Mengembangkan Batin

  • January 7, 2021

Kebajikan dalam Untaian Doa Bagi yang Beruntung 2020:

Sambut Tahun Baru dengan Semangat Mengembangkan Batin

Kelahiran kita sebagai manusia saat ini adalah salah satu buah karma baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari Dharma demi kebahagiaan batin. Untuk tujuan tersebut, Kadam Choeling Indonesia didukung oleh Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim Nusantara (YPPLN) mengadakan pengumpulan kebajikan dan siaran pengajaran Dharma “Kebajikan dalam Untaian Doa Bagi yang Beruntung” pada tanggal 24 Desember 2020-1 Januari 2021. Acara ini diikuti oleh 457 peserta dari seluruh penjuru Indonesia melalui aplikasi Zoom dan dipimpin oleh Sangha KCI yang berada di Biara Indonesia Tuṣita Vivaraṇācaraṇa Vijayāśraya, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Foto: Peserta mengikuti acara secara daring dari rumah masing-masing via aplikasi Zoom

Pada pembukaan acara tanggal 24 Desember 2020, kepala biara Y.M. Biksu Bhadra Ruci memberikan motivasi kepada seluruh peserta supaya bisa mengembangkan kebajikan selama belajar Dharma secara daring. Beliau berpesan agar seluruh peserta giat mengembangkan batin dengan praktik Dharma supaya bisa bebas dari penderitaan dan merenungkan pentingnya kehadiran guru untuk menuntun pada jalan pembebasan.

Foto: Puja bersama dipimpin oleh Sangha KCI dari Biara Indonesia Tuṣita Vivaraṇācaraṇa Vijayāśraya

Rangkaian acara setiap harinya diawali dengan puja Enam Praktik Pendahuluan (Jorchoy) pada pagi hari dan Puja Tara atau Pujian kepada 16 Arahat serta permohonan umur panjang guru-guru pada sore hari. Enam Praktik Pendahuluan merupakan praktik pengumpulan kebajikan dan pemurnian ketidakbajikan untuk menciptakan kondisi yang mendukung praktik spiritual. Praktik ini merupakan warisan Guru Suwarnadwipa Dharmakirti dari Sriwijaya yang dibawa murid utamanya, Guru Atisha, ke Tibet. Di sana, praktik ini dilestarikan dan berkembang hingga kembali dapat dipraktikkan di Indonesia masa kini.

Foto: Sangha KCI mendengarkan siaran pengajaran Dharma di Aula Mahakaruna Sri Prabha Gumelar, Biara Indonesia Tuṣita Vivaraṇācaraṇa Vijayāśraya

Pada malam hari, peserta mendengarkan siaran pengajaran Dharma oleh Y.M. Drepung Tripa Khenzur Rinpoche dengan topik “Empat Segel Agung Dharma” dan “Karma dan Akibatnya”. Dalam topik pertama, Beliau menjelaskan empat hal fundamental yang harus dipahami setiap praktisi Buddhis, yakni bahwa semua fenomena komposit tidak kekal, semua fenomena tercemar adalah penderitaan, semua fenomena tidak memiliki inti sejati, dan nirwana adalah keadaan yang melampaui konsep. Dengan memahami empat poin ini, seorang praktisi dapat mengurangi kemelekatan terhadap ‘keakuan’ yang berdiri sendiri sehingga dapat melihat realita sebagaimana adanya dan dapat menyikapi penderitaan dengan bijaksana.

Foto: Siaran pengajaran Dharma oleh Y.M. Drepung Tripa Khenzur Rinpoche

Kemudian, dalam topik kedua, Y.M. Drepung Tripa Khenzur Rinpoche menjelaskan dengan rinci cara kerja hukum karma, bahwa apa yang kita tanam, itulah yang akan kita petik. Dengan demikian, kita dapat memahami bentuk kondisi yang kita dapatkan pada kehidupan saat ini adalah hasil dari karma lampau serta melakukan tindakan nyata untuk menciptakan kondisi baik di masa mendatang dengan menghindari ketidakbajikan dan mengumpulkan kebajikan sesuai prinsip karma yang telah dijelaskan.

Selain rangkaian acara di atas, Sangha KCI juga memimpin Puja Naga pada 28 Desember 2020. Puja tersebut bertujuan untuk menjalin hubungan baik dengan para Naga demi kemakmuran dan kondisi positif yang dapat mendukung praktik spiritual. Terakhir, untuk menutup seluruh rangkaian acara, dilakukan fangsheng (pelepasan dan penyelamatan hewan) secara serentak di biara dan Dharma Center KCI di seluruh Indonesia pada tanggal 1 Januari 2021.

Acara Kebajikan dalam Untaian Doa Bagi yang Beruntung tidak diselenggarakan hanya untuk mengisi otak dengan teori Dharma. Penyelenggara berharap para peserta semakin bersemangat untuk terus mengembangkan batin dengan praktik Dharma di tahun yang baru serta senantiasa berada dalam kondisi yang mendukung praktik tersebut. Seluruh kebajikan yang dikumpulkan dalam rangkaian ini didedikasikan untuk kesehatan dan umur panjang para guru yang telah menjadi panutan bagi kita semua serta berakhirnya pandemi yang sedang melanda dunia.

Foto: Sangha KCI melakukan fangsheng di Biara Indonesia Tuṣita Vivaraṇācaraṇa Vijayāśraya