Menginspirasi Generasi Penerus Bangsa dengan Kepahlawanan Buddha lewat Jataka Mala

  • August 7, 2021

Kepahlawanan tidak hanya bisa ditemukan di komik dan film aksi. Kepahlawanan bisa ditemukan dalam sosok Buddha dan Bodhisatwa dalam kisah Jataka Mala, salah satu mahakarya literatur Buddhis yang juga terukir di Candi Borobudur. Itulah pesan yang ingin disampaikan kepada anak-anak Indonesia dalam program Buddha Goes to School oleh komunitas Kadam Choeling Indonesia (KCI) & Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim Nusantara (Lamrimnesia).

Mengenalkan Buddha di Sekolah

Dalam program Buddha Goes to School, kakak-kakak dari komunitas KCI berkeliling untuk menceritakan kisah Jataka kepada pelajar di berbagai sekolah di Indonesia. Selama jam pelajaran agama Buddha, para siswa berkenalan dengan kisah para Bodhisatwa yang senantiasa berjuang demi menolong semua makhluk. Perjuangan ini tentunya tidak kalah heroik dan menakjubkan dibanding aksi pahlawan super yang kini banyak digandrungi. 

Apalagi Jataka memiliki ikatan erat dengan Buddhisme Nusantara. Mengingat leluhur kita menghabiskan begitu banyak waktu dan tenaga untuk mengukirkan kisah Jataka di dinding Candi Borobudur, pastilah kisah-kisah ini merupakan ajaran nan penting yang ingin mereka wariskan kepada kita semua.

“Dengan kepahlawanan Buddha yang bersumber dari kebaikan hati sebagai teladan, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa dengan batin yang tangguh. Ini adalah hal yang paling mereka butuhkan untuk menghadapi zaman yang sangat cepat berubah. Untuk itu, mereka perlu dikenalkan kisah Jataka sedini mungkin,” terang Agustino, direktur pelaksana Lamrimnesia.

Para pelajar dengan penuh semangat mendengarkan kisah Jataka Mala.

Dharma Patriot dan Dharma Patron Lamrimnesia menyusun dan mencetak buku “Jataka Mala” untuk dibagikan tanpa dipungut biaya kepada para pelajar dalam program Buddha Goes to School ini. Jadi, setelah mendengarkan cerita secara langsung, mereka bisa membaca lebih banyak kisah teladan dari para Bodhisatwa berulang kali dan menemukan lebih banyak nilai kebaikan yang bisa mereka terapkan sehari-hari.

Para pelajar memamerkan buku “Jataka Mala” & rupang Buddha

Sejak program ini dimulai tahun 2016, “Jataka Mala” telah dibagikan ke 11.117 pelajar di 27 sekolah di Indonesia.

Menginspirasi dengan Kesenian Nusantara

Selain kunjungan ke sekolah-sekolah, ada lagi acara puncak bertajuk Grand Buddha Goes to School yang sudah dua kali diselenggarakan, tepatnya pada tahun 2017 dan 2018. Bertempat di Gedung Prasadha Jinarakkhita, Jakarta Barat, kurang lebih 1.000 pelajar se-Jabodetabek berkumpul untuk menyaksikan kisah Jataka dalam wujud pertunjukan wayang. 

Peserta Grand Buddha Goes to School 2017 menyaksikan Wayang Jataka

Selain mendapat inspirasi dari kepahlawanan Sang Buddha, acara ini juga menjadi kesempatan bagi generasi penerus bangsa untuk berkenalan dan jatuh cinta dengan salah satu budaya Nusantara paling unik dan wajib dilestarikan.

Kisah Jataka dalam pertunjukan wayang kulit, didalangi oleh Y.M. Biksu Bhadra Ruci

Kisah Jataka dalam pertunjukan wayang potehi di Grand Buddha Goes to School 2018

Kembali di Tahun 2021 dengan Kehadiran Tokoh Agung

Meski program ini sempat rehat akibat pandemi COVID-19, Grand Buddha Goes to School akan kembali diselenggarakan secara daring dengan pembicara istimewa, yaitu Yang Maha Suci Dalai Lama XIV Tenzin Gyatso. Pada tanggal 11 Agustus 2021 nanti, sang pemimpin spiritual Tibet & peraih Nobel Perdamaian akan berdialog tentang nilai kebaikan universal dari Jataka Mala dengan 1.000 pelajar se-Indonesia. 

Acara ini kali ini menjadi bagian dari Nusantara Dharma Book Festival (NDBF) 3.0, festival dan bazar buku yang diselenggarakan Lamrimnesia untuk meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya generasi muda.

Pendaftaran Grand Buddha Goes to School 2021 & informasi NDBF 3.0 bisa didapatkan di situs ndbf.lamrimnesia.com