MENGUNDANG DEWI SRI UNTUK TINGGAL DAN MEMBERKAHI BIARA

MENGUNDANG DEWI SRI UNTUK TINGGAL DAN MEMBERKAHI BIARA

  • May 29, 2020

OṂ, Sri yang berkeliling, Sri berhentilah, Sri berdiamlah.
Tiga dunia memuji-Mu. OṂ, Sang Pangukuhan,
Sang Karung Kalah, Sang Sandang Gabah,
Sang Katung Mararas, Sang Wreti Kandayun,
bantulah ani-ani; mohonkan izin agar [Sri] tak beranjak.

Persiapan Ritual Upacara Mengundang Dewi Sri di Biara Indonesia Tuṣita Vivaraṇācaraṇa Vijayāśraya sudah dimulai sejak jauh-jauh hari. Hal-hal yang dilakukan antara lain adalah membersihkan area tempat pelaksanaan upacara: area lumbung, dapur, dan sekitarnya. Selain dibersihkan, lumbung juga dihias-hias semarak dengan berbagai kain dan hiasan cantik. Pembuatan sesajen khas Bali yang amat banyak juga memerlukan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Bahkan, pada saat hari pelaksanaan, yaitu tanggal 18 Mei 2020, persiapan pun masih dilakukan pada subuh hari.

Pukul 06.00 WIB, penghuni biara bergegas untuk bersiap-siap mengikuti Ritual Upacara Mengundang Dewi Sri, Semula upacara dilakukan di Aula Sasana Maha Karuna Sri Prabha Gumelar. Dentingan genta mengiringi lantunan doa-doa yang membahana di tanah Biara. Kemudian, rupang Dewi Sri diarak dari aula menuju lumbung, diikuti prosesi ritual di lumbung. Ritual Upacara Mengundang Dewi Sri selesai sekitar pukul 9.30 WIB dan ditutup dengan makan tumpeng bersama.

Makan adalah kebutuhan utama untuk menyambung hidup manusia. Makanan adalah sumber energi yang memungkinkan kita untuk berkarya. Saat lapar, manusia menjadi gelisah dan kesulitan mengendalikan diri. Kelaparan dalam waktu yang lama juga tidak hanya akan berujung pada kematian jasmani. Penderitaan dan kemelekatan terhadap makanan akan membuat manusia itu dipenuhi kekalutan di saat-saat terakhirnya sehingga terlempar ke alam rendah di kehidupan berikutnya.

Pentingnya makanan dalam hidup manusia membuat pertanian bahan pangan menjadi kegiatan yang sakral dan luhur. Kerja keras petani, pertolongan ternak dan hewan pendukung, dan berkah alam bersinergi untuk menghasilkan padi-padi kuning yang secara praktis mungkin lebih bernilai dibanding emas dan permata warna-warni. Tentu tak heran jika leluhur kita merayakan setiap panen dengan ritual pemujaan kepada Dewi Sri, sosok ibu penuh kasih yang menjadi perlambang berkah alam yang mengizinkan kita menyambung hidup dari hari ke hari.

Rasa syukur dan haru ini turut dirasakan oleh para penghuni Biara. Sebagai ahli waris kearifan leluhur bangsa, adalah tugas kita untuk menuangkan bakti terhadap alam melalui tradisi Ritual Upacara Mengundang Dewi Sri ini. Puja ini dilakukan setiap masa panen dan membutuhkan persiapan yang tak sederhana. Setiap barang persembahan merupakan simbol kebajikan yang berusaha kita persembahkan kepada beliau agar Sang Dewi agar Beliau bisa datang, tinggal, dan memberikan berkah kepada Biara dan para praktisi di dalamnya yang melatih diri di jalan kebajikan.

Dewi Sri merupakan sari-sari kebijaksanaan dan keberanian serta menjadi pengabul harapan bagi masyarakat agraris. Melalui ritual adat ini, kita berharap Beliau bisa datang, tinggal dan memberkahi segenap penghuni Biara khususnya dan menjadi berkah bagi semua makhluk umumnya. Ini adalah satu dari rangkaian panjang tradisi luhur yang mengiringi praktik bercocok tanam di Pulau Jawa, mulai dari penanaman, pendirian lumbung, hingga proses panen. Ritual ini juga menjadi usaha Biara untuk melestarikan dan menghidupkan nilai-nilai luhur yang sesungguhnya masih berjejak di sanubari setiap insan di Nusantara.

Semoga praktik nan bajik ini dapat terus lestari dan bermanfaat bagi semua makhluk di seluruh penjuru, khususnya di Nusantara.

Sebagai orang Indonesia, khususnya umat Buddha, kita bertanggung jawab untuk menjaga berbagai tradisi luhur Nusantara. Dukung usaha Biara Indonesia Tuṣita Vivaraṇācaraṇa Vijayāśraya dalam menggali kembali nilai kearifan lokal dan mempertahankannya agar tak tergerus zaman. Ajak dan sebarkan berita baik ini kepada teman, keluarga, dan sahabat Anda di seluruh Indonesia!

Untuk informasi seputar Biara Indonesia Tuṣita Vivaraṇācaraṇa Vijayāśraya, ikuti:
Instagram dan Fanpage Facebook kami @kcimonastery
Call Center Berita Bajik Biara 0811-2195-678

Lokāḥ Samastāḥ Sukhino Bhavantu,
Biara Indonesia Tuṣita Vivaraṇācaraṇa Vijayāśraya
Kadam Choeling Indonesia