Kebahagiaan Universal, Bagian I

Kebahagiaan Universal, Bagian I

  • August 1, 2012

Dari semua jenis pikiran bajik, yang paling unggul di antara semuanya adalah pikiran yang berniat mencapai pencerahan lengkap sempurna, atau Bodhicitta. Karena pikiran ini bertujuan untuk menghentikan penderitaan semua makhluk, tanpa terkecuali. Pikiran ini juga berniat mempersembahkan dan menuntun semua makhluk pada kebahagiaan tertinggi. Dengan tujuan inilah kita bertekad untuk mencapai Kebuddhaan. Pikiran apa lagi yang lebih bajik daripada ini?

Kalau kita sanggup membangkitkan pemikiran seperti itu, maka pada akhirnya kita akan mampu mengakhiri penderitaan kita sendiri, berikut penderitaan semua makhluk. Kita juga mampu meraih kebahagiaan tertinggi untuk diri kita sendiri, berikut kebahagiaan tertinggi untuk semua makhluk.

Ketika Anda mendengarkan penjelasan berikut istilah-istilah yang digunakan, seperti Bodhicitta, batin pencerahan, barangkali ada yang berpikir bahwa ini semata-mata urusan pengikut buddhis saja. Tapi di sini saya jelaskan, bahwa siapa pun yang memiliki batin, dengan kata lain, semua makhluk hidup, bisa memiliki niat untuk mengakhiri penderitaannya sendiri berikut penderitaan semua makhluk lainnya. Siapa pun yang sanggup mengembangkan niat untuk meraih kebahagiaan dirinya sendiri berikut kebahagiaan tertinggi semua makhluk, maka dia dikatakan memiliki wawasan dan cara pandang yang cukup luas. Aspirasi ini tidak terbatas untuk pengikut buddhis saja, namun terbuka bagi siapa saja yang berniat untuk mengembangkannya.

Niat untuk memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk mengatasi penderitaan dan meraih kebahagiaan bisa ditemukan pada hampir seluruh agama-agama besar di dunia, sejauh agama-agama tersebut memiliki cara berpikir yang luas dan terbuka.

Jika misalnya seseorang datang menghampiri dan bertanya, “Maukah Anda menjadi seseorang yang bisa menolong semua makhluk mengakhiri penderitaan mereka dan juga memiliki kapasitas untuk menuntun mereka pada kebahagiaan tertinggi ?” maka terlepas dari agama apa pun yang dianutnya, bisa dipastikan orang ini pasti akan menjawab, “Ya, saya mau.”

Itulah kerangka berpikir yang akan kita pakai dalam sesi pengajaran ini. Itulah tujuan kita bersama di sini. Bagi orang-orang yang berupaya untuk mencapai tujuan tersebut dan mengemban tanggung-jawab seperti itu, penting sekali baginya untuk memiliki motivasi yang bajik dan benar. Kalau Anda tidak mengetahui apa maksudnya, marilah saya coba mengingatkannya secara ringkas.

Kita harus senantiasa ingat bahwa kita semua bukanlah makhluk yang terpisah-pisah. Justru sebaliknya, kita semua merupakan makhluk yang sangat berkaitan erat. Kita sudah terlahir kembali di dalam samsara sejak waktu tak bermula. Jadi, kita sudah berulang kali bertemu dalam hubungan yang sangat dekat dengan semua makhluk. Lebih lanjut, kita juga memiliki keinginan yang sama dengan semua makhluk. Semua makhluk ingin bahagia dan tidak ingin menderita. Inilah aspirasi yang dimiliki oleh semua makhluk. Jadi, inilah yang harus senantiasa kita sadari.

Berikutnya, semua kebaikan yang pernah kita nikmati, baik di masa lalu, masa kini, maupun masa yang akan datang, itu semua bergantung pada kebaikan makhluk lain. Kita tidak bisa menikmati kebahagiaan begitu saja, karena kebahagiaan bukan sesuatu yang muncul dari kehampaan atau ruang kosong. Kebahagiaan hanya bisa kita nikmati dalam kaitan hubungan kita dengan makhluk lain. Dengan menyadari kebaikan makhluk lain, dan betapa dekat hubungan kita dengan mereka, ditambah dengan aspirasi bersama yang kita miliki, maka sebagai seorang buddhis, kita merasakan keprihatinan kepada semua makhluk. Kita bertekad untuk berupaya semaksimal mungkin
untuk mencapai Kebuddhaan yang lengkap sempurna demi semua makhluk. Inilah cara berpikir atau motivasi yang harus dikembangkan oleh mereka yang merupakan pengikut buddhis.

Transkrip lengkapnya dapat diunduh pada tautan di atas.

 

* * * * *

 

Dibabarkan oleh :
Yang Mulia Dagpo Lama Rinpoche

 

Disampaikan pada tanggal 30 Maret – 1 April 2012
di Nantes, Perancis

 

Penerjemah Bahasa Inggris : Rosemary Patton
Transkrip Bahasa Indonesia : Candri Jayawardhani
Perancang Sampul : Heriyanto
Penata Letak : Heriyanto