Dagpo Lama Rinpoche : Manfaatkanlah Potensi Kelahiran Manusiamu!

  • January 20, 2016

Yang Mulia Dagpo Lama Rinpoche memberikan transmisi Garis-garis Besar Lamrim berdasarkan teks “Instruksi-instruksi Guru yang Berharga.

* * * * * * * * *

Sekarang kita akan melihat pada teks “Instruksi Lisan Manjugosha.” Pada teks kita akan melihat pada poin penderitaan alam rendah, hal. 29 pada teks versi terbaru. Saya akan memberikan transmisinya nanti.

Untuk merangkum apa yang terkandung pada Tahapan Jalan hingga poin ini, seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, tujuan ajaran Lamrim adalah mengendalikan batin kita sendiri. Dengan kata lain, mengembangkan batin kita. Apa tujuan kita mengembangkan batin? Tujuannya semata-mata karena kita ingin bahagia, yaitu kita ingin meraih tingkat kebahagiaan tertinggi. Di sisi lain, kita tidak ingin menderita, kita senantiasa ingin menghindari penderitaan. Tapi dalam kondisi kita saat ini, kita belum mencapai kedua hasil tersebut.

Terkait dengan keinginan memperoleh kebahagiaan, ini adalah sebuah kebahagiaan yang berlangsung terus-menerus, bukan hanya saat ini, tapi dalam waktu-waktu mendatang. Kita ingin bahagia sekarang dan kita ingin bahagia dalam keseluruhan waktu yang akan datang.

Tidak cukup bila kita hanya memperoleh kebahagiaan pada kehidupan saat ini saja. Kita juga ingin bahagia pada kehidupan-kehidupan mendatang. Setelah hidup yang satu ini, kita akan memperoleh kehidupan berikutnya. Dalam kehidupan berikutnya itu kita juga ingin sebahagia mungkin. Ini adalah satu tujuan, yaitu memastikan kebahagiaan pada kehidupan mendatang. Berikutnya, adalah sebuah kemungkinan bahwa kita bisa mencapai tingkatan di mana kita tidak perlu lagi menderita untuk selama-lamanya. Dengan kata lain, mencapai tingkatan pembebasan, bebas dari segala bentuk penderitaan. Ini adalah tingkatan kebahagiaan yang lebih tinggi, yang bisa dicapai. Inilah yang disebut pembebasan samsara dan ini adalah tingkatan lebih tinggi yang bisa dicapai.

Lebih lanjut, ada tingkatan kebahagiaan yang lebih tinggi lagi, karena walaupun telah mencapai pembebasan samsara, bukan berarti kita telah sepenuhnya mencapai kebahagiaan tertinggi diri sendiri, apalagi kebahagiaan bagi semua makhluk lainnya. Untuk mencapai kedua jenis tujuan yaitu kebahagiaan tertinggi diri sendiri dan juga kebahagiaan tertinggi bagi semua makhluk lainnya, kita harus meraih tingkatan tertinggi yang bisa dicapai yaitu tingkat Kebuddhaan yang lengkap dan sempurna. Tingkatan ini merupakan tingkat kebahagiaan tertinggi bagi diri sendiri sekaligus berada dalam posisi terbaik untuk memastikan kebahagiaan makhluk lain. Inilah ketiga jenis tujuan yang bisa dicapai. Dengan kata lain, ketiga jenis kebahagiaan yang bisa diraih.

Kita semua yang ada di sini terlahir sebagai seorang manusia. Oleh sebab itu, kita semua dikatakan telah mendapatkan kelahiran sebagai manusia yang merupakan bentuk kelahiran yang tinggi. Tapi apakah kita semua di sini memiliki yang namanya kelahiran manusia yang bebas dan beruntung? Barangkali sebagian besar orang di sini memilikinya, tapi tidak semuanya. Tapi tentu saja ini bukanlah sesuatu yang bisa ditentukan oleh orang lain. Hanya Anda sendiri yang bisa menilai diri sendiri dan menentukan apakah Anda memiliki yang namanya kemuliaan terlahir sebagai manusia yang diberkahi dengan delapan kebebasan dan sepuluh keberuntungan.

Satu-satunya cara untuk menentukan apakah Anda memiliki kemuliaan terlahir sebagai manusia yang bebas dan beruntung adalah menanyakan pada diri sendiri. Barangkali Anda bisa menjawab, “Ya, saya memiliki kemuliaan terlahir sebagai manusia.” Tapi, pertanyaan berikutnya, “Apakah saya memiliki keseluruhan delapan kebebasan dan sepuluh keberuntungan secara lengkap?” Ini adalah sesuatu yang harus ditanyakan kepada diri sendiri untuk menentukan jawaban yang sesungguhnya melalui perenungan dan pemeriksaan pribadi pada diri sendiri. Perenungan seperti ini merupakan bentuk verifikasi sekaligus merupakan sebuah bentuk meditasi.

Bila setelah melalui proses verifikasi, Anda bisa memastikan bahwa Anda memiliki kemuliaan terlahir sebagai manusia yang lengkap dengan keseluruhan poin kebebasan dan keberuntungan, maka Anda harus benar-benar bergembira dan bersukacita. Mengapa demikian? Karena ini merupakan sebuah keberuntungan yang sangat besar. Dengan kehidupan seperti ini, Anda memiliki potensi yang sangat besar sekali. Anda benar-benar punya cara dan kesempatan untuk berupaya meraih kebahagiaan tertinggi dan menghindari penderitaan.

Inilah sebabnya mengapa dikatakan sangatlah penting sekali dan sangatlah berharga sekali bilamana seseorang memperoleh kemuliaan terlahir sebagai manusia dengan kebebasan dan keberuntungan, dikarenakan potensi besar yang terkandung di dalamnya.

Ketika Anda melakukan verifikasi, tidak cukup bila Anda sekadar memeriksa sekilas apakah Anda memiliki delapan poin kebebasan dan sepuluh poin keberuntungan tanpa benar-benar merenungkannya. Yang harus dilakukan adalah benar-benar memahami dan merasakan apa yang dimaksud, misalnya benar-benar memahami apa maksudnya terbebas dari empat jenis kelahiran yang tidak bebas, yaitu kelahiran di ketiga jenis alam rendah dan kelahiran kembali sebagai dewa berumur panjang. Bentuk-bentuk kelahiran yang tidak bebas ini harus benar-benar dikaitkan pada diri sendiri. Yaitu, jelas sekali bahwa Anda tidak memiliki bentuk kelahiran yang tidak bebas seperti alam neraka, karena kalau tidak, tentu saja Anda tidak akan berada di sini sekarang dalam kondisi seperti ini, dan seterusnya.

Anda harus merenungkannya satu-per-satu dengan penuh kecermatan dan mengaitkannya pada diri sendiri. Jangan sekadar memeriksanya sambil lalu saja di dalam batin Anda atau sekadar mendatanya melalui kata-kata di dalam benak Anda. Kalau Anda sekadar-sekadar saja memikirkannya, barangkali batin Anda berada dalam kondisi kegelapan ketidaktahuan, atau bisa jadi batin Anda sedang mengembara ke mana-mana, memikirkan segala bentuk pikiran lainnya. Bila demikian halnya, tentu saja proses ini tidak akan bermanfaat sama sekali. Yang harus dilakukan adalah benar-benar memahami poin perenungan dan mengaitkannya pada diri sendiri. Dengan cara seperti inilah barulah Anda benar-benar bisa memahami sifat dasar sesungguhnya dari situasi dan kondisi Anda saat ini.

Ketika Anda sepenuhnya merenungkan fakta bahwa Anda tidak terlahir di salah satu alam rendah, tentu saja Anda bukanlah makhluk alam rendah karena saat ini Anda terlahir sebagai seorang manusia. Sebagai seorang manusia tentu saja Anda bukanlah bagian dari makhluk yang terlahir di alam rendah. Tapi kita harus mencermatinya dengan rinci karena ini bertujuan memberikan pemahaman yang mendalam pula. Pertama-tama, perlu disadari ada kemungkinan seorang makhluk tidak terlahir sebagai manusia. Berikutnya, sadari implikasi bila seseorang tidak terlahir sebagai manusia dan akibatnya terlahir di alam rendah. Seorang makhluk yang terlahir di alam rendah akan mengalami panas yang amat sangat, dingin yang amat sangat, rasa lapar dan haus yang amat sangat, kebodohan yang amat sangat, dan seterusnya. Dengan cara seperti ini, Anda bisa memahami kondisi mengerikan seperti apa yang telah berhasil Anda hindari. Untuk sementara waktu, pada kehidupan saat ini, Anda telah berhasil terhindar dari begitu banyak bentuk penderitaan. Kalau bisa dipahami dengan baik, Anda akan lebih menghargai kondisi luar biasa yang Anda nikmati saat ini.

Jika Anda merenungkannya dengan cara seperti itu, Anda akan sanggup melanjutkan perenungan ini hingga ke titik di mana Anda bisa lebih mengembangkan diri dan meningkatkan cara berpikir. Cara berpikir dan cara pandang Anda akan semakin berkembang.

Di satu sisi, itulah kondisi Anda saat ini. Akan tetapi, di sisi lain, kita tidak bisa mempertahankan kondisi ini untuk selama-lamanya. Pada satu saat kita pasti akan mati. Kondisi saat ini akan berubah dan tidak ada kemungkinan sama sekali untuk menghindarinya. Di dunia ini sama sekali tidak ada satu makhluk pun yang berhasil lolos dari kematian.

Itu adalah sebuah fakta, sebuah kenyataan. Namun, di balik batin kita semua saat ini, di salah satu sudut batin yang tersembunyi, ada sebuah pemikiran bahwa kita akan terus hidup. Ada sebuah keyakinan yang kita pegang bahwa kondisi kita saat ini akan berlangsung terus-menerus.

Ambillah waktu untuk merenungkan hal ini. Sadarilah bahwa bentuk pemikiran seperti itu tidak tepat. Kita pasti akan mati. Lebih lanjut, kita sama sekali tidak tahu kapan itu akan terjadi. Kita tidak tahu kapan kita akan mati. Artinya, kondisi apa pun yang kita alami saat ini, tidak akan berlangsung untuk selama-lamanya.

Pada satu masa nanti, kehidupan saat ini pasti akan berakhir. Kita semua harus mengakuinya. Berikutnya, apa yang akan terjadi setelah kehidupan saat ini berakhir? Menurut buddhis, setelah ini kita akan memperoleh kehidupan berikutnya. Kita akan menjalani hidup yang baru. Inilah yang diajarkan oleh Buddha. Barangkali tidak semua orang mengakui hal ini, tapi inilah yang diajarkan oleh Buddha. Yaitu, setelah kehidupan yang satu ini berakhir, akan dilanjutkan dengan kehidupan berikutnya.

Kenyataannya adalah bahwa setelah kehidupan yang satu ini, kita akan memperoleh kehidupan berikutnya. Inilah yang diajarkan oleh Buddha. Ketika Buddha mengajarkan hal ini, Beliau memaparkan dasar alasan yang sangat bagus sekali. Akan sangat bagus sekali bagi kita untuk secara berkala merenungkan dasar alasan tersebut.

Pada saat kematian, tubuh kita menjadi mayat atau barang mati. Tubuh jasmani mengalami peleburan. Tapi batin kita tidak memiliki sifat dasar yang sama dengan tubuh jasmani. Sifat dasar batin berbeda dengan sifat dasar jasmani. Walaupun jasmani berhenti berfungsi dan mengalami kematian, batin kita akan terus berlanjut.

Bila batin berhenti berfungsi pada saat kematian, sama seperti yang terjadi pada jasmani, berarti sifat dasar batin adalah sama dengan sifat dasar jasmani yang terkait dengannya. Tapi tentu saja bukan demikian halnya. Batin dan jasmani memiliki sifat dasar berbeda karena masing-masing memiliki sebab-sebab pokok yang berbeda. Batin dan jasmani memiliki sebab dan hakikat yang berbeda.

Jika batin dan jasmani memiliki sifat dasar yang sama persis, itu berarti seseorang yang jasmaninya dalam kondisi baik berarti batinnya juga berada dalam kondisi yang baik pula. Tentu saja banyak sekali orang yang dalam kondisi kesehatan yang prima, tapi batinnya tidak dalam kondisi yang sama. Kebalikannya juga bisa terjadi. Ada orang-orang yang mengalami sakit jasmani, namun bukan berarti otomatis batinnya dalam kondisi sakit. Ada orang-orang yang, terlepas dari kondisi jasmaninya sakit, namun tetap bisa mempertahankan kondisi batin yang baik.

Materi pendukung batin dan jasmani sepenuhnya berbeda. Jasmani dihasilkan dari empat unsur besar, yang sifat dasarnya materi. Sedangkan batin tidak dihasilkan oleh sesuatu yang berbasiskan materi. Pada saat mati, kita tahu apa yang terjadi pada jasmani. Tubuh menjadi benda mati dan mengalami peleburan, sedangkan batin terus berlanjut. Batin akan meninggalkan jasmani yang mati dan terus berlanjut.

Jika batin berlanjut, tentu saja ada arah dan tujuannya. Hanya ada dua kemungkinan tujuan, yaitu yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Selama seseorang masih berada dalam lingkaran keberadaan, maka ada dua kemungkinan arah keberlanjutan batinnya, yaitu alam yang tinggi dan alam yang lebih rendah.

Di penghujung hidupnya, apabila seseorang memperoleh kelahiran kembali di alam yang tinggi, maka untuk sementara waktu ia akan menikmati kebahagiaan semu yang sifatnya sementara di dalam samsara. Sebaliknya, bila tidak beruntung maka ia akan mengalami perubahan drastis dengan terjatuh ke alam rendah dan harus mengalami penderitaan yang amat sangat besar, yang sering kali harus dijalani untuk waktu yang amat sangat lama.

Ada orang-orang yang ketika mendengarkan penjelasan seperti ini mungkin berpikir, “Ya barangkali bisa jadi demikian.” Tapi mereka berpikir itu seolah-olah menimpa seseorang yang lain. “Itu memang bisa terjadi pada diriku, tapi itu bukan benar-benar diriku yang sedang mengalaminya.” Tapi tentu saja ini bukan cara yang akurat dalam melihat sesuatu. Kita harus memahami apa itu batin. Batin bukan sebuah gumpalan massa solid yang besar. Batin adalah keberlanjutan mental, sebuah rangkaian momen kesadaran yang berkelanjutan, dari satu momen berlanjut ke momen berikutnya. Batin bukanlah sebuah gumpalan blok besar yang tidak bergerak.

Sebagai contoh, batin kita saat ini dengan batin kita tadi pagi, keduanya saling berkaitan. Boleh dibilang batin kita saat ini merupakan hasil dari batin kita tadi pagi, tapi kita tidak bisa mengatakan bahwa batin tadi pagi dan batin saat ini adalah sama persis. Lanjut sebagai contoh, untuk bisa menghindari masalah dan penderitaan esok hari, kita melakukan berbagai macam hal pada hari ini, semata-mata mencegah kesusahan keesokan harinya. Ini dikarenakan adanya semacam hubungan antara batin kita esok hari dengan batin kita pada hari ini. Batin kita esok hari merupakan kelanjutan dari batin hari ini. Itu sebabnya ada tujuan mengapa kita melakukan sesuatu hari ini untuk mencegah terjadinya permasalahan pada keesokan hari. Bila tidak ada kaitannya sama sekali, maka kita tidak perlu repot-repot melakukan sesuatu pada hari ini karena tidak berkaitan sama sekali dengan esok hari. Bila demikian halnya, maka tidak ada yang namanya hukum sebab-akibat, yang artinya hukum karma tidak berfungsi.

Untuk alasan itulah, kita berupaya untuk memastikan tidak terjadinya penderitaan pada kehidupan yang akan datang. Kehidupan mendatang merupakan kelanjutan dari kehidupan kita saat ini. Tidak ada jeda antara kehidupan saat ini dengan kehidupan kita yang akan datang. Batin kita di kehidupan mendatang juga merupakan kelanjutan dari batin kita pada kehidupan saat ini, tapi bukan berarti kedua batin tersebut sama persis. Ia merupakan kelanjutan dari batin sebelumnya, tapi bukan merupakan dua hal yang identik sama persis.

Tentu saja ada kaitan yang sangat erat antara kehidupan mendatang dengan kehidupan kita saat ini. Itulah sebabnya juga mengapa kita harus memastikan pada kehidupan saat ini bahwa pada kehidupan mendatang kita tidak akan menderita. Tidak ada salahnya bila kita ingin bahagia di sini dan saat ini juga, ini sah-sah saja. Tapi apa ini sajakah sudah cukup? Tentu saja tidak cukup bila kita berbahagia pada kehidupan saat ini saja. Kita ingin bahagia pada kehidupan berikutnya, dan yang berikutnya lagi, dan seterusnya. Yang tidak diinginkan tentu saja apabila kita hanya berbahagia pada kehidupan saat ini tapi kemudian menderita pada kehidupan berikutnya.

Untuk memastikan kebahagiaan pada kehidupan mendatang dan sebisa-bisanya menghindari penderitaan, maka yang harus dilakukan sekarang ini adalah berupaya menghasilkan sebanyak-banyaknya sebab-sebab kebahagiaan pada kehidupan mendatang. Selain itu, kita juga harus menghindari menciptakan sebab-sebab penderitaan serta menghilangkan sebab-sebab penderitaan yang masih kita miliki saat ini.

Apa yang menjadi sebab-sebab kebahagiaan dan penderitaan? Tidak lain tidak bukan adalah karma. Karma-lah yang menjadi sebab langsung dari kedua kondisi tersebut, tapi ia bukanlah satu-satunya sebab. Ada faktor-faktor lain yang menuntun kita hingga menciptakan karma. Faktor tersebut adalah berbagai faktor mental yang menuntun kita hingga menciptakan berbagai jenis karma.

Siapakah yang menciptakan sebab-sebab kebahagiaan dan juga menghindari sebab-sebab penderitaan? Jawabannya sederhana sekali, yaitu kita sendiri. Dalam kehidupan saat ini pun, seperti yang sudah kita lihat bersama, kita memiliki segala bentuk kemungkinan dan potensi untuk berupaya menciptakan sebab-sebab kebahagiaan dan menghindari sebab-sebab penderitaan pada kehidupan mendatang. Kita memiliki cara dan metode untuk mengatasi segala bentuk penderitaan dan menghasilkan sebab-sebab bagi kebahagiaan.

Dengan demikian, kita bisa melihat adanya kaitan langsung antara kondisi batin dengan bentuk jasmani dan kehidupan yang akan kita dapatkan. Semakin buruk bentuk-bentuk pikiran, maka semakin buruk pula kondisi batin. Semakin buruk kondisi batin, maka itu akan menyebabkan semakin buruk pula kondisi jasmani yang didapatkan, yaitu kelahiran di alam rendah. Di sisi lain, semakin baik bentuk pikiran, maka semakin baik pula kondisi batin. Semakin baik kondisi batin, semakin baik pula jasmani yang didapatkan. Dengan kondisi batin yang bajik kita akan memperoleh kelahiran yang baik pada kehidupan mendatang, misalnya terlahir di alam tinggi sebagai manusia.

Dalam kondisi kita saat ini, kita memiliki segala bentuk kemungkinan dan kemampuan untuk menciptakan sebab-sebab kebahagiaan serta menghindari sebab-sebab penderitaan. Terkait seberapa lama waktu yang kita miliki untuk menciptakan sebab-sebab tersebut adalah sepenuhnya tidak diketahui. Bukan berarti seorang yang masih muda dan sehat serta-merta memiliki waktu yang lebih lama untuk menciptakan sebab-sebab kebahagiaannya. Sama sekali tidak ada jaminan dan kepastian terkait seberapa banyak waktu yang dimiliki oleh seseorang. Oleh sebab itu, kita harus berupaya mempersiapkan diri di sini sekarang juga, tanpa menunda-nunda lagi.

Yang paling baik dan ideal tentu saja memanfaatkan kesempatan ini untuk mencapai Kebuddhaan yang lengkap dan sempurna dengan membangkitkan bodhicitta yang murni dan spontan dalam kehidupan saat ini juga. Ini adalah sesuatu yang luar biasa. Tapi kalau belum mampu, maka yang terbaik berikutnya adalah mencapai pembebasan samsara, yang artinya kita tidak lagi mengalami segala bentuk penderitaan samsara. Bila ini juga belum mampu, maka yang terbaik berikutnya lagi adalah menghindari terjatuh di alam rendah. Ini adalah tujuan paling minimal yang harus dicapai dalam kehidupan saat ini, yaitu memastikan tidak terjatuh ke alam rendah. Kalau kita gagal mencapai tujuan ini, maka tidak ada gunanya sama sekali terlahir sebagai manusia. Dengan kata lain, sia-sia saja kehidupan sebagai manusia yang sudah kita dapatkan saat ini.

Yang paling ideal adalah memastikan pada saat menjelang kematian, kita mati dengan penuh keyakinan dan kepercayaan diri terkait ke mana kita akan terlahir kembali nantinya. Ini adalah yang paling baik. Tapi kalau belum sanggup seperti itu, maka yang bisa kita lakukan adalah memanjatkan doa aspirasi untuk membantu tercapainya tujuan kelahiran kembali yang lebih baik.

Untuk mencapai tingkatan kepercayaan diri terkait ke mana kita akan terlahir kembali, atau setidak-tidaknya ketidaktakutan menjelang kematian, apa yang menentukan tingkatan tersebut? Ia bergantung pada perkembangan mental atau batin yang sudah berhasil kita capai. Oleh sebab itu, tingkat perkembangan batin atau mental merupakan sesuatu yang sangat penting dan vital.

Untuk alasan itulah, begitu banyak fokus dan titik berat yang diletakkan pada perkembangan batin. Sebagai contoh, ada satu aliran buddhis yang disebut citta-matra (Mind-only school) yang mengatakan bahwa segala sesuatu bergantung dan memiliki sifat dasar batin. Sebenarnya kurang tepat bila dikatakan segala sesuatu sepenuhnya memiliki sifat dasar semata-mata batin saja, akan tetapi kalau kita merenungkan hal ini, yaitu pada kenyataan bahwa segala sesuatu terkondisikan oleh batin, ini adalah sesuatu yang bermanfaat untuk mendukung praktik kita. Dengan kata lain, kondisi batin kita menentukan segala bentuk pengalaman yang kita alami atau rasakan.

Bila kondisi mental kita positif, yaitu pikiran kita bajik, maka kita akan menjalani hidup yang bahagia. Dengan cara seperti ini pula, kita akan memperoleh kehidupan yang baik pada kelahiran mendatang. Ini adalah sesuatu yang mudah diamati. Orang-orang yang gampang marah dan kesal, mereka senantiasa tidak berbahagia. Oleh sebab itu, dalam kehidupan kita saat ini, penting sekali untuk memperhatikan dan menjaga kondisi batin.

Ini adalah sesi pertama yang saya berikan pada hari ini di tahun baru ini. Sampai di sini sesi kita untuk hari ini, kurang lebih telah berjalan 1,5 jam.

* * * * * * * * * * *

Dirangkum berdasarkan sesi siaran web yang dipancarkan dari Yiga Choedzin, Veneux-les-Sablons, Perancis, pada Sabtu, 16 Januari 2016. Sesi ajaran ini merupakan sesi perdana di tahun 2016 oleh Guru Dagpo Rinpoche setelah Beliau mengalami serangan jantung ringan pada pertengahan bulan Oktober 2015. Rangkuman disusun oleh penerjemah bahasa Indonesia untuk keperluan aktivitas belajar komunitas KCI berikut pelestarian dan pengembangan ajaran Tahapan Jalan Menuju Pencerahan (Lamrim) demi memberikan dan mempertahankan manfaat seluas-luasnya untuk durasi waktu selama-lamanya.

 

webcast160116_8

 
webcast160116_7

 
webcast160116_6

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *