Waisak Sederhana Dharma Center Kadam Choeling Yogyakarta

  • May 12, 2009

“…acara biasa aja…
ga ada yang heboh,
biasa,
khusus,
menikmati Waisak,
mendengarkan renungan Waisak,
menyatukan hati dengan Tri Ratna…”

Seperti kutipan pesan Suhu tersebut, perayaan Waisak Dharma Center KCY kali ini memang berjalan dengan sederhana tetapi bermakna. Sama halnya dengan Center Bandung, perayaan Waisak pada tanggal 9 Mei 2009 ini juga merupakan perayaan yang pertama kalinya untuk Center KCY.

Walau tidak seramai perayaan Waisak di Center Bandung, semangat Waisak sama sekali tidak surut. Perayaan Waisak kali ini diawali dengan puja bersama yang sekaligus merupakan momen melewati detik-detik Waisak. Setelah itu, dilanjutkan dengan acara Fang Shen. Pelepasan meliputi burung-burung, tokek, jangkrik, dan tikus (red:yang selama ini mengganggu di rumah salah satu anggota KCY).

Seraya melengkapi aspek bajik dan bijak yang menjadi dasar kebuddhaan, kegiatan bajik Waisak kali ini dilanjutkan dengan acara bijak yaitu study tour ke Monjali (Monumen Yogya Kembali). Monjali merupakan sebuah museum yang berisi sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

Di sana, para KCYers disuguhi dengan kisah perjuangan mempertahankan kemerdekaan hingga pada puncaknya yaitu Serangan Umum 1 Maret. Gambaran sejarah berupa 40 relief di sepanjang sisi tangga beserta diorama, replika, foto, dokumen, senjata dan sebagainya, yang menggambarkan suasana ketika itu mengingatkan kita pada betapa besarnya kontribusi para pahlawan kepada bumi nusantara ini. Begitu juga dengan besarnya peranan kota Yogyakarta dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX ketika itu. Tidak ketinggalan juga, di salah satu ruangan museum terdapat juga sebuah foto yang menggambarkan peranan Organisasi Pemuda Tionghua yang ketika itu dengan bersenjatakan bambu runcing ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Acara Waisak Center KCY akhirnya ditutup dengan doa dedikasi. Dedikasi agar Buddha Dharma berkembang di Yogykarta, di Indonesia, dedikasi untuk center Malang dan untuk semua makhluk. Dedikasi untuk guru-guru kami. “Selamat Waisak 2009/2553 semoga damai di bumi dan damai di hati”, begitulah ucapan Waisak dari Suhu.[Heryno]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *