50 Tahun Peringatan Dagpo Rinpoche Berkarya di Perancis

  • November 12, 2010

Tahun ini diperingati sebagai 50 tahun peringatan Dagpo Rinpoche datang ke Perancis, ditemani oleh Geshe-la. Acara peringatan ini dilakukan dengan cara yang sederhana pada hari terakhir retret Perancis tahun ini (3 November 2010). Pada peringatan tersebut, dua orang murid Perancis Rinpoche, yaitu Marie-Ange dan Florence, membuat tulisan yang mengungkapkan berbagai kenangan mereka akan Rinpoche. Berikut ini adalah tulisan mereka:

Marie-Ange

Hari ini kita memeringati kembali peristiwa luar biasa yang telah memberikan dampak besar pada kehidupan banyak orang dan tak dapat dipungkiri telah mengubah arus kehidupan mereka. Seperti yang mungkin telah Anda semua ketahui, peristiwa ini adalah kedatangan Rinpoche di Perancis, dengan ditemani oleh Geshe-la 50 tahun yang lalu, tepatnya pada 19 Oktober 1960.

Beberapa bulan sebelum tanggal tersebut, para Tibetologis yang bekerja di Perancis, yaitu pasangan MacDonalds, mengundang Engkau, Rinpoche, untuk bergabung dengan mereka di Perancis, untuk membantu riset studi mereka. Apakah pasangan MacDonalds saat itu menyadari bahwa mereka telah berkontribusi terhadap penyebaran ajaran Buddha di Perancis dan juga ke tempat-tempat lainnya? Apakah saat itu mereka tahu siapa Engkau yang sebenarnya ketika mereka memutuskan untuk mengundang Anda ke Perancis? Barangkali tidak—sama halnya saat itu mereka tidak tahu efek radikal yang dibawa oleh undangan tersebut terhadap kehidupan kami.

Rinpoche, kenyataan bahwa Engkau datang ke Perancis adalah sesuatu yang luar biasa. Berbarengan dengan kedatanganmu, mengalirlah Dharma murni yang merupakan perwujudan langsung dari dirimu sendiri. Laksana Guru Atisha di masa lampau, Engkau menjalankan tugas menyebarkan Ajaran di sebuah tempat yang asing bagimu, tempat yang budayanya tak pernah bisa disentuh oleh Buddha Dharma sampai hari ketika Engkau datang ke sini. Kalau dipikir kembali, sulit rasanya memahami bagaimana kami-kami ini, di tanah yang bar-bar ini, bisa memiliki keberuntungan luar biasa dalam menarik manfaat dari ajaran-ajaranmu yang berharga.

Bagi kami, bertemu dengan seorang pembimbing spiritual seperti dirimu yang kerendahan hatinya hanya bisa disandingkan dengan silsilah sempurna yang Engkau warisi ibarat mimpi menakjubkan. Sukar bagi kami untuk mengukur seberapa besar keberuntungan yang kami miliki, tapi tentu saja kami tidak bisa melupakan penderitaan banyak orang di Tibet.

Engkau adalah Lama Tibet pertama yang mendarat di tanah Perancis dan sejak hari pertama Engkau datang, seluruh perhatian dan aktivitasmu hanyalah semata-mata demi menolong, mendukung, meringankan beban, dan mendorong semua orang yang telah Engkau jumpai dan tertarik padamu, sehingga mereka bisa berkembang. Selama bertahun-tahun, Engkau secara terus-menerus menunjukkan kebaikan hati dan welas asih kepada banyak pihak.

Semua kebaikan ini telah diwujudkan dalam aktivitas yang tak terhingga, berikut pencapaian-pencapaian yang kami syukuri dengan ucapan terima kasih dari lubuk hati kami yang terdalam.

Rinpoche, mustahil untuk menyebutkan semua yang telah dan akan Engkau capai demi kebaikan banyak orang, apakah itu di Perancis, India, Belanda, Indonesia, Malaysia, Amerika, dan tempat-tempat lainnya.

Hanya setelah adanya dorongan terus-menerus dari guru-guru spiritualmu dan permohonan tanpa henti dari murid-muridmu, barulah Engkau, dengan didasari oleh kebaikan hati tak berhingga, mulai mengajarkan Dharma, lebih dari 30 tahun yang lampau.

Sejak saat itu, aktivitas-aktivitasmu, yang didirikan di atas landasan welas asih, telah berkembang pesat dan juga semakin beragam. Sebagai pemegang silsilah ajaran Lamrim, harta karun tak bernilai yang terejawantahkan di dalam dirimu dan tak putus-putusnya Engkau bagikan kepada yang lain, Engkau telah memberikan sejumlah ceramah dan pembabaran Dharma di Paris, berikut tempat-tempat lain di Perancis, Eropa, dan akhirnya di Asia.

Rinpoche, seiring berjalannya waktu, Engkau telah bertemu dan menjalin ikatan dengan sebagian besar orang-orang yang hadir di ruangan ini pada saat ini, ditambah dengan banyak lagi orang-orang lainnya, yang terjalin dalam hukum sebab-akibat yang tak kasat mata, dan diceritakan dengan apik dalam kumpulan yang berjudul “Perjumpaan Kita.” Engkau juga telah berjumpa dengan sejumlah besar orang dan menolong mereka mencari solusi terhadap masalah-masalah mereka yang tak berakhir.

Engkau juga bertindak dengan hati-hati dan penuh perhitungan, Rinpoche, dengan memastikan semua kondisi-kondisi eksternal yang paling baik untuk belajar dan praktek. Dengan cara seperti ini lahirlah “Ganden Ling,” “Guepel Ling” dan aula “Yiga Chodzin.” Terakhir, Engkau juga mendirikan Institute Ganden Ling, persamuan Buddhis dari aliran Gelug yang pertama diakui secara resmi di Perancis.

Demi memupuk benih-benih kualitas bajik kami, Rinpoche, Engkau memelopori dan menjaga secara berkesinambungan retret-retret meditasi, awalnya dalam kelompok-kelompok kecil, hingga akhirnya bertambah semakin besar dengan jumlah peserta semakin banyak.

Jangan lupa ada begitu banyak teks ajaran dan buku-buku berikut terjemahan-terjemahannya, yang semuanya kami berhutang kepadamu.

Kami juga sangat bersyukur kepadamu, Rinpoche, karena memungkinkan kami bertemu dengan banyak guru-guru besar Buddhisme yang masih hidup pada zaman ini.

Rinpoche, Engkau tidak hanya mengabdikan diri demi kesejahteraan orang-orang di negeri kami, tapi Engkau juga tidak melupakan bangsa dan budayamu dengan mendirikan Entraide Franco-Tibetaine untuk membantu meringankan penderitaan para pengungsi Tibet di India. Engkau telah mendirikan hunian bagi para biksu, sebuah rumah jompo, beberapa sekolah, dan sebuah panti asuhan di dalam Tibetan Children’s Village, serta menyediakan akses bagi kesehatan untuk mereka. Umat awam dan biksu, tua dan muda semuanya telah merasakan manfaat dari kemurahan hatimu, kualitas yang tentu saja Engkau ajarkan kepada kami. Dengan cara yang sama, Engkau juga mendirikan Biara Dagpo Shedrup Ling di Kais, Kullu.

Dengan mempertimbangkan masa depan Buddha Dharma, untuk memberikan manfaat bagi generasi yang akan datang dan untuk memastikan bahwa semua tradisi budaya, pendidikan, dan filosofis Biara Dagpo bisa bertahan dan berkembang untuk waktu yang lama, Engkau mendirikan Dagpo Educational Fund di Belanda dan Asia.

Rinpoche, Engkau sekarang telah memiliki banyak murid di seluruh dunia. Tanpa memikirkan diri sendiri dan tak kenal lelah, Engkau memberikan waktumu untuk banyak orang, terus-menerus berpergian demi untuk memberikan ajaran yang jelas dan mendalam tentang Lamrim yang berharga, instruksi-instruksi tak ternilai yang merangkum keseluruhan tahapan jalan yang menuntun kami menuju pencerahan yang lengkap dan sempurna, Kebuddhaan.

Dengan semua cara tersebut, Rinpoche, Engkau bekerja untuk mewujudkan kebahagiaan semua makhluk.


Florence

Apa lagi yang bisa ditambahkan pada apa yang baru saja disampaikan oleh Marie-Ange?

Rinpoche, dalam kehidupan ini, dari 78 tahun Engkau telah mengabdikan 50 tahun untuk kami. Rinpoche, 50 tahun yang lampau, Engkau memilih datang ke Prancis, dan yang lebih mencengangkan bagi kami adalah, Engkau memutuskan untuk menetap dan bahkan menjadi warga negara Prancis.

Bisa saja Engkau tidak datang ke sini. Bisa saja Engkau memilih untuk menetap di negara lain, di Amerika, Kanada, Asia, atau di mana saja, tapi di negeri kami inilah yang mendapatkan kehormatan besar untuk memasukkan Engkau ke dalam salah satu warga negaranya. Dan di sini pulalah kami menikmati sukacita luar biasa untuk bertemu denganmu dan menghabiskan waktu di dekatmu.

Adalah Engkau, Rinpoche, yang datang kepada kami. Kami bahkan tidak perlu mendatangimu. Kami tidak perlu menyebrangi lautan, menghadapi badai, melintasi perbatasan. Di zaman kemerosotan ini, welas asihmu yang luar biasa telah memungkinkan kami keluar dari kondisi yang menderita, kami yang sampai hari ini masih merupakan individu-individu yang tak tertaklukkan. Adalah Engkau, yang kami jumpai, temui, dan dengarkan.

Praktis selama 50 tahun Engkau belum berhenti mengajarkan jalan Buddha, jalan menuju Pencerahan dan kebahagiaan dan Engkau telah melakukan itu semua dengan cara-cara yang tak dapat ditebak.

Bagi kami, orang Prancis, yang begitu angkuh, yang begitu yakin akan hak-hak kami, begitu bangga dengan revolusi negeri kami, Engkau menyarankan revolusi dalam bentuk yang lain. Engkau menganjurkan kami mengambil arah yang berlawanan sama sekali dan arah yang Engkau tunjukkan ini sungguh luar biasa! Bukan permasalahan apakah kami merebut atau merebut kembali Bastille dan membebaskan para tahanannya, tapi lebih pada membebaskan diri dari cengkraman diri kami sendiri.

Setelah kami mengajukan permohonan berulang-ulang agar Engkau mengajarkan Dharma, Engkau menjawab permohonan kami dengan jawaban yang sangat jelas—tugasnya sungguh sederhana. Cukup dengan menaklukkan apa yang menyebabkan penderitaan, yakni kilesa-kilesa kami, dan mengembangkan apa yang bisa menjadi sumber kebahagiaan, yakni kualitas-kualitas bajik kami. Cukup dengan berhenti menyakiti makhluk lain dan diri sendiri, dan sebaliknya, berjuang untuk menolong mereka semua berikut diri sendiri.

Adalah Engkau, Rinpoche, yang memberikan kami akses terhadap kebenaran. Adalah Engkau yang mengajarkan bahwa kami saling bergantung dengan makhluk lain dan bahwasanya segala sesuatu yang kami miliki sekarang adalah berkat kebaikan semua makhluk. Bagaimana Engkau mengubah kami, makhluk-makhluk yang begitu egois, bisa menerima kebenaran yang terang-benderang ini? Bagaimana Engkau sangguh membuat kami menerima sebuah cara pandang yang sama sekali berbeda dengan cara pandang kami selama ini? Apa yang telah Engkau lakukan sehingga mencegah kami berontak, tercekik oleh amarah dan menyeretmu ke pengadilan?

Apa yang telah Engkau ucapkan sehingga membuat kami memercayai apa yang Engkau katakan dan membuat kami melaksanakan saran-saranmu? Apa yang telah Engkau utarakan sehingga membuat kami menyadari bahwa kami bisa jadi memiliki kesalahan-kesalahan, untuk kemudian memeriksanya dan berjuang untuk melawannya? Apa yang telah Engkau sampaikan sehingga membuat kami mempertanyakan diri sendiri, menerima apa yang tadinya tidak bisa kami terima, memahami di mana letak kesalahan-kesalahan kami, sampai pada kesalahan di mana kami membayangkan bahwa diri kami benar-benar eksis?

Bagaimana caranya Engkau membuat kami mendengarkan kata-katamu? Selama bertahun-tahun Engkau telah mengajarkan jalan untuk ketiga jenis praktisi—Engkau tak hanya menjelaskannya, tapi Engkau juga mewujudkannya dengan sempurna. Tindak-tandukmu yang paling kecil, ucapan-ucapanmu yang paling sepele, bahkan tindakan dan ucapan yang kelihatannya sebagai rutinitas sehari-hari, itu semua merupakan instruksi bagi mereka yang sudah siap untuk mendengarnya. Engkau adalah panutan sejati bagi kami.

Terlepas dari kekeliruan kami yang tak terhingga jumlahnya, terlepas dari sikap kami yang memberontak, Engkau telah berhasil menjinakkan kami dan sekarang kami telah berfungsi dengan cara yang berbeda daripada sebelumnya. Kelihatannya sudah terjadi perubahan, yakni sifat-sifat kami sudah melunak. Kelihatannya, berkat Engkau, kami bahkan bisa menghabiskan waktu bersama-sama orang lain dan bisa akur. Apakah ini termasuk kemajuan yang sebenarnya?

Dari waktu ke waktu Engkau telah melakukan peramalan untuk membantu kami memilih rumah, pekerjaan, dan pasangan hidup. Dari waktu ke waktu pula Engkau telah memberikan obat ketika kami jatuh sakit. Dari waktu ke waktu Engkau telah menghibur kami ketika kami sedang sedih dan memberikan nasihat ketika kami sedang terpuruk.

Rinpoche, sering kali Engkau membandingkan kami dengan anak-anak, bukan remaja tapi bayi dalam pangkuan. Tanpa kasih sayangmu yang terus-menerus, mustahil kami bisa bertahan hidup.

Rinpoche, kualitas-kualitas luar biasamu telah berpengaruh sangat besar bagi kami. Engkau adalah seorang guru spiritual, seorang panutan dalam pengendalian diri, tenang, damai dan sederhana. Engkau mengungkapkan pengetahuanmu dengan anggun; semangatmu senantiasa konstan; welas-asihmu menyebabkan Engkau tak kenal lelah. Kebaikan hatimu tak mengenal batas. Kecerdasanmu yang luar biasa terungkap dengan sendirinya dengan kehalusan luar biasa ketika Engkau menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam sesi tanya-jawab. Kerendahan hati dan keanggunanmu merupakan bukti keagunganmu. Kesabaranmu yang tak kenal batas menjadikanmu seorang profesor universitas yang luar biasa serta seorang guru dalam artian yang sesungguhnya. Engkau memungkinkan kami melihat segala sesuatu sebagaimana adanya dan memberikan kami panduan apa saja yang kami butuhkan untuk menjalani hidup yang sehat.

Bagi kami yang langsung menyambar obat-obatan ketika hanya flu ringan, Engkau memberikan penawar satu-satunya yang meredakan segala bentuk penderitaan. Bagi kami yang cemas akan hari esok yang pendek dan bertanya-tanya kepada peramal dan astrologis, Engkau adalah pelindung sejati yang melindungi kami dari segala ketakutan dan halangan. Kami bisa saja berdemo untuk mendukung atau menolak reformasi pensiun, tapi Engkaulah yang memungkinkan kami mempersiapkan diri pada kehidupan-kehidupan yang akan datang.

Dengan semua hal itu, bagaimana mungkin kami bisa menunjukkan rasa terima kasih? Berulang-ulang kali Engkau telah mengingatkan kami bahwa tidak ada cara untuk membalas kebaikan Para Buddha kepada kita. Tapi izinkanlah kami untuk setidak-tidaknya mengungkapkan rasa hormat dan bakti yang paling dalam dan paling tulus.

Rinpoche, kepadamu kami berlindung.

Semoga kami tidak pernah terpisahkan darimu!

Semoga batin kami menyatu dengan batinmu!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *